Strategi Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer
Proses pendidikan yang berpusat pada guru akan melupakan pentingnya proses interaksi sosial antar sesama siswa dalam bekerjasama dan belajar. Guru diposisikan sebagai fasilitator dan pendorong terjadinya proses yang sehat dan tepat guna mencapai tujuan belajar. Mata pelajaran kimia cenderung dianggap mata pelajaran yang sulit dan menjadi beban belajar oleh banyak siswa. Hal tersebut terjadi sebagai akibat proses belajar yang terjadi hanya berupa transfer informasi dari guru kepada murid dengan guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Kimia sebagai mata pelajaran eksak bidang ilmu alam sebenarnya pelajaran yang dapat dipelajari dengan menyenangkan jika siswa dapat berinteraksi langsung dengan materi-materi yang dipelajari. Banyak cara dan inovasi mulai dikembangkan oleh berbagai pihak untuk mulai mengubah arah proses pembelajaran yang sebelumnya berpusat pada guru menjadi berpusat sepenuhnya kepada siswa.
Salah satu caranya adalah dengan pebelajaran berbasis computer. Dimana siswa dapat mencari informasi yang diinginkan kapan saja dan dimana saja, tidak terbatas dan bergantung pada guru. Secara konsep pembelajaran berbasis komputer adalah bentuk penyajian bahan-bahan pembelajaran dan keahlian atau keterampilan dalam satuan unit-unit kecil, sehingga mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa. PBK (pembelajaran berbasis komputer) merupakan suatu bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer sebagai piranti sistem pembelajaran individual, dimana siswa dapat berinteraksi langsung dengan sistem komputer yang sengaja dirancang atau dimanfaatkan oleh guru. Kontrol pembelajaran dalam pembelajaran berbasis komputer sepenuhnya ada ditangan siswa (student center), karena pembelajaran berbasis komputer menerapkan pola pembelajaran bermedia, yaitu secara utuh sejak awal hingga akhir menggunakan piranti sistem komputer (CD interaktif).Prosedur pembuatan pembelajaran berbasis computer  adalah pembuatan RPP dan pembuatan garis besar isi media pembelajaran berbasis komputer (GBIM PBK), meliputi: (1) pendahuluan, (2) tujuan (SK-KD-indikator), (3) pengalaman belajar/materi dan (4) treatment. Pembelajaran kimia memerlukan beberapa strategi agar siswa dapat lebih mudah memahaminya.
Strategi Pembelajaran Kimia yang bisa digunakan dalam pembelajaran berbasis computer yaitu Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Aktivitas Siswa (PBAS) dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang, Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada suatu proses dialogis dan tanya jawab yang dirancang guru sedemikian rupa dengan mengaitkan tema yang dipelajari dengan pengalaman siswa, Strategi Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mendorong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan, Strategi Pembelajaran Ekspositori disebut juga mengajar secara konvensional seperti metode ceramah maupun demonstrasi. Dalam strategi ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah disiapkan secara rapi, sistemati, dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencerna secara teratur dan tertib, serta Strategi Pembelajaran Kooperatif, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM), Pendekatan Konstektual, dan Strategi Pembelajaran Afektif.
    Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. Ada beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelejaran, yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, dan metode simulasi. Dalam proses pembelajaran dapat terjadi kegagalan komunikasi. Artinya, mata pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal. Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.

Komentar